A. Strategi Pendekatan Pembelajaran
1. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak untuk mendapatkan layanan pendidikan, kesehatan dan gizi yang dilaksanakan secara integratif dan holistik.
2. Belajar Melalui Bermain
Bermain merupakan pendekatan yang paling strategis dalam pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) BKPRMI Unit 01 Jannatulma’wa, dengan menggunakan strategi metode, materi/bahan dan media yang menarik agar mudah diikuti oleh anak melalui teknik bermain anak diajak untuk bereksplorasi (penjejakan), menemukan dan memanfaatkan benda-benda di sekitarnya.
3. Kreatif dan Inovatif
Proses kreatif dan inofatif dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berfikir kritis dan menemukan hal-hal baru.
4. Lingkungan yang Kondusif
Lingkungan harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan, dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain.
5. Mengembangkan Keterampilan dan Kecakapan Hidup
Mengembangkan keterampilan/ kecakapan hidup melalui pembiasaan-pembiasaan agar mampu menolong diri sendiri (mandiri), disiplin, mampu bersosialisasi dan memperoleh bekal keterampilan dasar untuk kelangsungan hidupnya.
6. Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar
Sumber belajar dapat berasal dari lingkungan alam sekitarnya atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan.
B. Menu Pembelajaran
Dalam penyusunan rencana kegiatan Pendidikan diarahkan pada tiga peran pendidikan bagi anak usia dini yaitu, (1) Pendidikan sebagai proses belajar dalam diri anak; (2) Pendidikan sebagai proses sosialisasi; (3) Pendidikan sebagai proses pembentukan kerjasama peran.
Kegiatan Pendidikan anak Usia Dini hendaknya memperhatikan kemampuan belajar anak yang meliputi:
Kecerdasan Linguistik, yang dapat berkembang bila dirancang melalui berbicara, mendengar, membaca, menulis, berdiskusi dan bercerita.
Kecerdasan Logika Matematik, yang dapat dirangsang melalui kegiatan menghitung, membedakan bentuk, menganalisa data dan bermain dengan benda-benda.
Kecerdasan Visual-Spasial, yaitu kemampuan ruang yang dapat dirangsang melalui bermain balok-balok dan bentuk-bentuk geometri, menggambar, melukis, menonton film maupun bermain dengan daya khayal (imajinasi).
Kecerdasan Musikal, yang dapat dirangsang melalui irama, nada birama, berbagai bunyi dan bertepuk tangan.
Kecerdasan Kinestetik, yang dapat dirangsang melalui gerakan tarian, olahraga dan terutama gerakan tubuh.
Kecerdasan Naturalis, yaitu mencintai keindahan alam. Dapat dirangsang melalui pengamatan lingkungan, bercocok tanam, memelihara binatang, termasuk mengamati fenomena/ gejala alam seperti hujan, angin, banjir, pelangi, siang-malam, bulan matahari dan lain-lain.
Kecerdasan Interpersonal, yaitu kemampuan untuk melakukan hubungan antar manusia (berkawan) yang dapat dirangsang melalui bermain bersama teman, bekerjasama, bermain peran, dan memecahkan masalah serta menyelesaikan konflik secara bersama.
Kecerdasan Intrapersonal, yaitu kemampuan memahami diri sendiri yang dapat dirangsang melalui pengembangan konsep diri, harga diri, termasuk kontrol diri dan disiplin.
Kecerdasan Spiritual, yaitu kemampuan mengenai dan mencintai Ciptaan Tuhan, dapat dirangsang melalui penamaan nilai-nilai moral dan agama.
Kecerdasan-kecerdasan anak di atas merupakan dasar perumusan kompetensi dan hasil belajar.
Kecerdasan Linguistik, yang dapat berkembang bila dirancang melalui berbicara, mendengar, membaca, menulis, berdiskusi dan bercerita.
Kecerdasan Logika Matematik, yang dapat dirangsang melalui kegiatan menghitung, membedakan bentuk, menganalisa data dan bermain dengan benda-benda.
Kecerdasan Visual-Spasial, yaitu kemampuan ruang yang dapat dirangsang melalui bermain balok-balok dan bentuk-bentuk geometri, menggambar, melukis, menonton film maupun bermain dengan daya khayal (imajinasi).
Kecerdasan Musikal, yang dapat dirangsang melalui irama, nada birama, berbagai bunyi dan bertepuk tangan.
Kecerdasan Kinestetik, yang dapat dirangsang melalui gerakan tarian, olahraga dan terutama gerakan tubuh.
Kecerdasan Naturalis, yaitu mencintai keindahan alam. Dapat dirangsang melalui pengamatan lingkungan, bercocok tanam, memelihara binatang, termasuk mengamati fenomena/ gejala alam seperti hujan, angin, banjir, pelangi, siang-malam, bulan matahari dan lain-lain.
Kecerdasan Interpersonal, yaitu kemampuan untuk melakukan hubungan antar manusia (berkawan) yang dapat dirangsang melalui bermain bersama teman, bekerjasama, bermain peran, dan memecahkan masalah serta menyelesaikan konflik secara bersama.
Kecerdasan Intrapersonal, yaitu kemampuan memahami diri sendiri yang dapat dirangsang melalui pengembangan konsep diri, harga diri, termasuk kontrol diri dan disiplin.
Kecerdasan Spiritual, yaitu kemampuan mengenai dan mencintai Ciptaan Tuhan, dapat dirangsang melalui penamaan nilai-nilai moral dan agama.
Kecerdasan-kecerdasan anak di atas merupakan dasar perumusan kompetensi dan hasil belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar